Kode
Aktifitas : B.XI – 08
Standar Kompetensi : Menjelaskan struktur dan fungsi organ
manusia dan hewan tertentu, kelainan dan/atau penyakit yang mungkin
terjadi serta implikasinya pada Saling temas
Kompetensi Dasar : menjelaskan keterkaitan antara struktur,
fungsi, dan proses serta kelainan/penyakit dapat terjadi pada sistem pencernaan
makanan pada manusia dan hewan (misalnya ruminansia)
I.
Alat dan Bahan
No
|
Nama
Alat dan Bahan
|
Jumlah
|
Kode
|
1.
|
Neraca 311 g
|
1 unit
|
KNE 23
|
2.
|
Cawan petri
|
4 buah
|
KCA 45/012
|
3.
|
Gelas kimia 100 ml
|
9 buah
|
KGE 11/100
|
4.
|
Gelas kimia 250 ml
|
1 buah
|
KGE 11/250
|
5.
|
Erlenmenyer 100ml
|
1 buah
|
KLA 45/100
|
6.
|
Silinder ukur 25 ml
|
1 buah
|
KSL 40/025
|
7.
|
Botol reagen
|
1 buah
|
KBT 55/250
|
8.
|
Tabung Reaksi 150 mm
|
7 buah
|
KTA 40/150.016
|
9.
|
Botol tetes
|
2 buah
|
KBT 18
|
10.
|
Pipet tetes
|
5 buah
|
KPP 70/105
|
11.
|
Batang Pengaduk
|
1 buah
|
KBA 21/15
|
12.
|
Botol cuci
|
2 buah
|
KBT 12/250
|
13
|
Spatua
|
1 buah
|
KSP 15/10
|
14
|
Plat tetes
|
1 buah
|
KLE 45/012
|
15
|
Lumpag dan alu
|
1 buah
|
KLM 25/100
|
16
|
Rak tabung reaksi
|
1 buah
|
KTA 91/16-01
|
18
|
Sikat tabung reaksi
|
1 buah
|
KSK 24/M
|
19
|
Lodine
|
10 gr
|
CYD 60/100
|
20
|
Amylum
|
1 ml
|
CAM 11/500
|
21
|
Calcium hydroxide
|
25 gr
|
CKA 45/500
|
22
|
Pottasium lodide
|
10 gr
|
CKA 97/100
|
23
|
Pottasium Sodium Tartrate
|
10 gr
|
CKA 65/500
|
24
|
Akuades
|
secukupnya
|
Disiapkan sendiri
|
25
|
Vitamin C
|
1 gr
|
Disiapkan sendiri
|
26
|
Buah jeruk, kelengkeng, duku, rambutan, apel, jambu
biji.
|
secukupnya
|
Disiapkan sendiri
|
II.
Pendahuluan
vitamin
dan mineral termsuk ke dalam mikronutrein. Selain itu ada air yang sangat
penting dalam peroses metabolisme tubuh. Vitamin dan mineral digunakan oleh tubuh sebagai
pengatur proses yang terjadi dalam tubuh. Selain itu ada juga yang disebut zat
Indikator
digunakan utuk menguji kandungan gizi pada suatu makanan, antara lain :
1.
Amilum
iodida dan
indophenol, indikator untuk vitamin C. Jika positif akan menghilangkan warna
biru kehitaman.
2.
Amonia,
indikator untuk zat pewarna sintetik. Jika positif warna tidak akan
hilang/luntur dari kain.
1.
Uji
Vitamin C.
a.
Ambilah
sari dari wortel, jeruk dan apel ±
10 ml.
b.
Buatlah
larutan vitamin C o,1% dengan melarutkan vitamin C 0,1 gr ke dalam akuades
100 ml lalu disaring.
c.
Isilah
4 tabung dengan 15 tetes amilium iodida. Tabung pertama ditetesi dengan vitamin
C 0,1% sampai warnanya hilang. Kocoknlah tabung setelah tiap tetesan dan hitunglah
jumlah tetesannya. Tabung berikutnya ditetesi dengan 3 macam sari buah dan
sayur. Amatilah reaksinya.
d.
Hitunglah
persentase vitamin C pada tiap sari buah/sayur yang memberikan reaksi positif
rumus :
(jumlah tetes vit C 0,1% / jumlah tetes sari buah) x 0,1%
e.
Panaskanlah
larutan vitamin C dan sebagian sari buah dengan penangas air. Setelah
didinginkan lakukanlah kembali uji vitamin C dengan cara yang sama. Amalatilah
reaksinya.
f.
Biarkanlah
sisa dari buah/sayur selama 1 jam di udara terbua lalu lakukanlah kembali uji
vitamin C dengan cara yang sama. Amatilah reaksina.
g.
Tuliskanlah
hasil pengamatanmu pada table berikut.
Sari Buah
|
Jumlah tetes
|
% Vitamin C
|
Vitamin C
|
30
|
0,1%
|
Jeruk sunkis
|
11
|
0,8%
|
Rambutana
|
30
|
0,1%
|
Apel
|
12
|
0,25%
|
Duku
|
15
|
|
Lengkeng
|
28
|
0,11%
|
Jambu biji
|
19
|
0,16%
|
IV.
Analisa dan kesimpulan
1.
Diantara
zat yang diuji, manakah yang merupakan sumber energi terbesar ? merngapa? jeruk sunkis, karena setelah dilakukan percobaan dan perhitungan kadar vitamin C menggunakan rumus di atas menunjukkan bahwa jeruk sunkis mengandung lebih banyak vitamin C dari pada yang lainny.
2.
Mengkonsumsi
zat aditif sintetik dan alcohol melebihi batas normal dapat mengganggu
kesehatan. Berilah contoh efek sampingnya.
daftar rujukan :
http://sayapm.blogspot.com/2012/04/pengaruh-zat-adiktif-bagi-kesehatan.html
Alchohol
Minuman ber lkohol adalah minuman yang
mengandung etanol. Etanol adalah bahan psikoaktif dan konsumsinya menyebabkan penurunan kesadaran
Zat aditif
sintetis
Salah satu kerugian dari penggunaan zat aditif yang telah di sebutkan di
atas adalah terdapat beberapa jenis zat aditif yang berbahaya bagi kesehatan
tubuh manusia. Untuk memperjelasnya, berikut ini adalah akibat-akibat yang
ditimbulkan dari penggunaan zat aditif sintetis bagi kesehatan:
A. Pewarna
Sebenarnya penggunaan pewarna pada makanan tidak terlalu berpengaruh bagi
kesehatan tubuh manusia, asalkan pewarna tersebut adalah jenis pewarna untuk
makanan dan telah mendapatkan izin dari BPOM dan Departemen Kesehatan. Akan
tetapi, akhir-akhir ini, banyak produsen makanan yang menggunakan pewarna
tekstil ataupun benda untuk membuat produk mereka terlihat menarik. Zat pewarna
tekstil dan benda inilah yang sebenarnya bersifat racun bagi tubuh kita.
Berikut adalah dampak pengunaan zat pewarna yang tidak sesuai dengan aturan :
1. Rhodamin B (pewarna tekstil) dapat menyebabkan kanker dan menimbulkan
keracunan pada paru-paru, tenggorokan, hidung, dan usus.
2. Penggunaan zat pewarna dengan
dosis terlalu tinggi dapat menyebabkan diare.
3. Pewarna sintetis makanan, dapat menyebabkan kanker hati dan menimbulkan
alergi.
4. Menyebabkan hypertrophy,
hyperplasia, carcinomas kelenjar tiroid.
5. Pewarna Tartazine dapat menyebabkan kanker, meningkatkan kemungkinan
hyperaktif pada masa kanak-kanak.
6. Pewarna Sunset Yellow dapat menyebabkan
kerusakan kromosom.
7. Pewarna Ponceau 4R dapat menyebabkan anemia dan menyebabkan kepekatan
pada hemoglobin.
B. Pemanis
Adanya pemanis buatan sebenarnya sangat membantu untuk orang yang menderita
penyakit Diabetes karena pemanis buatan tidak terlalu banyak mengandung
gliserol (gula darah). Namun, jika tidak disesuaikan dengan aturan, penggunaan
pemanis buatan dapat menyebabkan :
1. Kanker, terutama pada siklamat yang ternyata ditemukan adanya bahan
karsinogenik (bahan yang dapat memicu timbulnya kanker).
2. Infeksi atau kanker kantung
kemih (saccarin).
3. Gangguan saraf dan tumor otak
(aspartan)
4. Mutagenik
C. Pengawet
Belakangan ini, publik diramaikan oleh berita mengenai penggunaan formalin
(pengawet mayat) pada mie basah. Pengawet yang bukan merupakan pengawet khusus
untuk makanan tentu memiliki efek samping yang cukup besar terhadap kesehatan.
Begitu juga dengan penggunaan pengawet sintetis secara berlebihan.
1.
Formalin, dapat menyebabkan
kanker paru-paru, gangguan pada alat pencernaan, penyakit jantung dan merusak
sistem saraf.
2.
Terlalu banyak mengkonsumsi
makanan yang mengandung zat pengawet akan mengurangi daya tahan tubuh terhadap
serangan berbagai macam penyakit.
3.
Boraks, dapat menimbulkan rasa
mual, muntah, diare, penyakit kulit, kerusakan ginjal, serta gangguan pada otak
dan hati.
4.
Natamysin, bisa menyebabkan mual,
muntah, tidak nafsu makan, diare dan perlukaan kulit.
5.
Kalium Asetat dapat menyebabkan
kerusakan fungsi ginjal.
6.
Nitrit dan Nitrat
Jumlah nitrit yang ditambahkan biasanya 0,1% atau 1 gram/kg
bahan yang iawetkan. Untuk nitrat 0,2% atau 2 gram/kg bahan. Bila lebih
dari jumlah tersebut bisa menyebabkan keracunan, juga dapat mempengaruhi
kemampuan sel darah membawa oksigen ke berbagai organ tubuh, menyebabkan
kesulitan bernapas, sakit kepala, anemia, radang ginjal, dan muntah-muntah.
Kallsium benzoate, bahan ini bisa menyebabkan dampak negatif pada penderita
asma dan bagi orang yang peka terhadap aspirin. Kalsium Benzoat bisa
memicu terjadinya serangan asma.
7. Sulfur dioksida, menyebabkan
perlukaan lambung, mempercepat serangan asma, mutasi genetik, kanker dan alergi.
8. Kalsium dan Natrium propionate
Untuk bahan tepung terigu, dosis maksimum yang disarankan adalah 0,32% atau
3,2 gram/kg bahan. Sedangkan untuk makanan berbahan keju, dosis maksimumnya
adalah 0,3% atau 3 gram/kg bahan. Penggunaaan melebihi angka maksimum tersebut
bisa menyebabkan migren, kelelahan, dan kesulitan tidur.
9. Natrium metasulfat, dapat
menyebabkan alergi pada kulit.
10. Asam sorbat.
Meskipun aman dalam konsentrasi tinggi, asam ini bisa membuat perlukaan di
kulit. Batas maksimum penggunaan asam sorbat (mg/l) dalam makanan
berturut-turut adalah sari buah 400; sari buah pekat 2100; squash 800; sirup
800; minuman bersoda 400.
D. Penyedap
rasa dan aroma
Penyedap rasa yang paling sering digunakan oleh masyarakat pada umumnya
adalah mono-natrium dan monosodium glutamate (vetsin). Namun, jenis penyedap
ini pula lah yang memiliki dampak yang cukup serius bagi kesehatan tubuh, yaitu
:
1.
Kelainan hati
2.
Trauma
3.
Hipertensi
4.
Stress
5.
Demam tinggi
6.
Mempercepat proses penuaan
7.
Alergi kulit
8.
Mual
9.
Muntah
10. Migren
11. Asma
12. Ketidakmampuan belajar
13. Depresi
e. Anti-oksidan
Selain itu, penggunaan BHA jug adapt menyebabkan penyakit hati dan memicu
kanker.
daftar rujukan :
http://sayapm.blogspot.com/2012/04/pengaruh-zat-adiktif-bagi-kesehatan.html