Sabtu, 02 Maret 2013

Uji Vitamin




Kode Aktifitas             : B.XI – 08
Standar Kompetensi     : Menjelaskan struktur dan fungsi organ manusia dan hewan tertentu,              kelainan dan/atau penyakit yang mungkin terjadi serta implikasinya pada Saling temas
Kompetensi Dasar       : menjelaskan keterkaitan antara struktur, fungsi, dan proses serta kelainan/penyakit dapat terjadi pada sistem pencernaan makanan pada manusia dan hewan (misalnya ruminansia)
I.                   Alat dan Bahan

No
Nama Alat dan Bahan
Jumlah
Kode
1.
Neraca 311 g
1 unit
KNE 23
2.
Cawan petri
4 buah
KCA 45/012
3.
Gelas kimia 100 ml
9 buah
KGE 11/100
4.
Gelas kimia 250 ml
1 buah
KGE 11/250
5.
Erlenmenyer 100ml
1 buah
KLA 45/100
6.
Silinder ukur 25 ml
1 buah
KSL 40/025
7.
Botol reagen
1 buah
KBT 55/250
8.
Tabung Reaksi 150 mm
7 buah
KTA 40/150.016
9.
Botol tetes
2 buah
KBT 18
10.
Pipet tetes
5 buah
KPP 70/105
11.
Batang Pengaduk
1 buah
KBA 21/15
12.
Botol cuci
2 buah
KBT 12/250
13
Spatua
1 buah
KSP 15/10
14
Plat tetes
1 buah
KLE  45/012
15
Lumpag dan alu
1 buah
KLM 25/100
16
Rak tabung reaksi
1 buah
KTA 91/16-01
18
Sikat tabung reaksi
1 buah
KSK 24/M
19
Lodine
10 gr
CYD 60/100
20
Amylum
1 ml
CAM 11/500
21
Calcium hydroxide
25 gr
CKA 45/500
22
Pottasium lodide
10 gr
CKA 97/100
23
Pottasium Sodium Tartrate
10 gr
CKA 65/500
24
Akuades
secukupnya
Disiapkan sendiri
25
Vitamin C
1 gr
Disiapkan sendiri
26
Buah jeruk, kelengkeng, duku, rambutan, apel, jambu biji.
secukupnya
Disiapkan sendiri



II.               Pendahuluan

vitamin dan mineral termsuk ke dalam mikronutrein. Selain itu ada air yang sangat penting dalam peroses metabolisme tubuh. Vitamin dan mineral digunakan oleh tubuh sebagai pengatur proses yang terjadi dalam tubuh. Selain itu ada juga yang disebut zat

Indikator digunakan utuk menguji kandungan gizi pada suatu makanan, antara lain :
1.      Amilum iodida dan indophenol, indikator untuk vitamin C. Jika positif akan menghilangkan warna biru kehitaman.
2.      Amonia, indikator untuk zat pewarna sintetik. Jika positif warna tidak akan hilang/luntur dari kain.

III.           Prosedur

1.      Uji Vitamin C.
a.       Ambilah sari dari wortel, jeruk dan apel  ± 10 ml.
b.      Buatlah larutan vitamin C o,1% dengan melarutkan vitamin C 0,1 gr ke dalam akuades 100 ml lalu disaring.
c.       Isilah 4 tabung dengan 15 tetes amilium iodida. Tabung pertama ditetesi dengan vitamin C 0,1% sampai warnanya hilang. Kocoknlah tabung setelah tiap tetesan dan hitunglah jumlah tetesannya. Tabung berikutnya ditetesi dengan 3 macam sari buah dan sayur. Amatilah reaksinya.
d.      Hitunglah persentase vitamin C pada tiap sari buah/sayur yang memberikan reaksi positif rumus  :
  (jumlah tetes vit C 0,1% / jumlah tetes sari buah) x 0,1%
e.       Panaskanlah larutan vitamin C dan sebagian sari buah dengan penangas air. Setelah didinginkan lakukanlah kembali uji vitamin C dengan cara yang sama. Amalatilah reaksinya.
f.       Biarkanlah sisa dari buah/sayur selama 1 jam di udara terbua lalu lakukanlah kembali uji vitamin C dengan cara yang sama. Amatilah reaksina.
g.       Tuliskanlah hasil pengamatanmu pada table berikut.

Sari Buah
Jumlah tetes
% Vitamin C
Vitamin C
30
0,1%
Jeruk sunkis
11
0,8%
Rambutana
30
0,1%
Apel
12
0,25%
Duku
15
0,2%
Lengkeng
28
0,11%
Jambu biji
19
0,16%

gambar uji vitamin


IV.           Analisa dan kesimpulan

1.      Diantara zat yang diuji, manakah yang merupakan sumber energi terbesar ? merngapa? jeruk sunkis, karena setelah dilakukan percobaan dan perhitungan kadar vitamin C menggunakan rumus di atas menunjukkan bahwa jeruk sunkis mengandung lebih banyak vitamin C dari pada yang lainny.
2.      Mengkonsumsi zat aditif sintetik dan alcohol melebihi batas normal dapat mengganggu kesehatan. Berilah contoh efek sampingnya.



Alchohol

Minuman ber lkohol adalah minuman yang mengandung etanol. Etanol adalah bahan psikoaktif dan konsumsinya menyebabkan penurunan kesadaran
Zat aditif sintetis
Salah satu kerugian dari penggunaan zat aditif yang telah di sebutkan di atas adalah terdapat beberapa jenis zat aditif yang berbahaya bagi kesehatan tubuh manusia. Untuk memperjelasnya, berikut ini adalah akibat-akibat yang ditimbulkan dari penggunaan zat aditif sintetis bagi kesehatan:
A. Pewarna
Sebenarnya penggunaan pewarna pada makanan tidak terlalu berpengaruh bagi kesehatan tubuh manusia, asalkan pewarna tersebut adalah jenis pewarna untuk makanan dan telah mendapatkan izin dari BPOM dan Departemen Kesehatan. Akan tetapi, akhir-akhir ini, banyak produsen makanan yang menggunakan pewarna tekstil ataupun benda untuk membuat produk mereka terlihat menarik. Zat pewarna tekstil dan benda inilah yang sebenarnya bersifat racun bagi tubuh kita. Berikut adalah dampak pengunaan zat pewarna yang tidak sesuai dengan aturan :
1. Rhodamin B (pewarna tekstil) dapat menyebabkan kanker dan menimbulkan keracunan pada paru-paru, tenggorokan, hidung, dan usus.
2. Penggunaan zat pewarna dengan dosis terlalu tinggi dapat menyebabkan diare.
3. Pewarna sintetis makanan, dapat menyebabkan kanker hati dan menimbulkan alergi.
4. Menyebabkan hypertrophy, hyperplasia, carcinomas kelenjar tiroid.
5. Pewarna Tartazine dapat menyebabkan kanker, meningkatkan kemungkinan hyperaktif pada masa kanak-kanak.
6. Pewarna Sunset Yellow dapat menyebabkan kerusakan kromosom.
7. Pewarna Ponceau 4R dapat menyebabkan anemia dan menyebabkan kepekatan pada hemoglobin.


B. Pemanis
Adanya pemanis buatan sebenarnya sangat membantu untuk orang yang menderita penyakit Diabetes karena pemanis buatan tidak terlalu banyak mengandung gliserol (gula darah). Namun, jika tidak disesuaikan dengan aturan, penggunaan pemanis buatan dapat menyebabkan :
1. Kanker, terutama pada siklamat yang ternyata ditemukan adanya bahan karsinogenik (bahan yang dapat memicu timbulnya kanker).
2. Infeksi atau kanker kantung kemih (saccarin).
3. Gangguan saraf dan tumor otak (aspartan)
4. Mutagenik
C. Pengawet
Belakangan ini, publik diramaikan oleh berita mengenai penggunaan formalin (pengawet mayat) pada mie basah. Pengawet yang bukan merupakan pengawet khusus untuk makanan tentu memiliki efek samping yang cukup besar terhadap kesehatan. Begitu juga dengan penggunaan pengawet sintetis secara berlebihan.
1.      Formalin, dapat menyebabkan kanker paru-paru, gangguan pada alat pencernaan, penyakit jantung dan merusak sistem saraf.
2.      Terlalu banyak mengkonsumsi makanan yang mengandung zat pengawet akan mengurangi daya tahan tubuh terhadap serangan berbagai macam penyakit.
3.      Boraks, dapat menimbulkan rasa mual, muntah, diare, penyakit kulit, kerusakan ginjal, serta gangguan pada otak dan hati.
4.      Natamysin, bisa menyebabkan mual, muntah, tidak nafsu makan, diare dan perlukaan kulit.
5.      Kalium Asetat dapat menyebabkan kerusakan fungsi ginjal.
6.      Nitrit dan Nitrat
Jumlah nitrit yang ditambahkan biasanya 0,1% atau 1 gram/kg bahan yang iawetkan. Untuk nitrat 0,2% atau 2 gram/kg bahan. Bila lebih dari jumlah tersebut bisa menyebabkan keracunan, juga dapat mempengaruhi kemampuan sel darah membawa oksigen ke berbagai organ tubuh, menyebabkan kesulitan bernapas, sakit kepala, anemia, radang ginjal, dan muntah-muntah.
Kallsium benzoate, bahan ini bisa menyebabkan dampak negatif pada penderita asma dan bagi orang yang peka terhadap aspirin. Kalsium Benzoat bisa memicu terjadinya serangan asma.
7. Sulfur dioksida, menyebabkan perlukaan lambung, mempercepat serangan asma, mutasi genetik, kanker dan alergi.
8. Kalsium dan Natrium propionate
Untuk bahan tepung terigu, dosis maksimum yang disarankan adalah 0,32% atau 3,2 gram/kg bahan. Sedangkan untuk makanan berbahan keju, dosis maksimumnya adalah 0,3% atau 3 gram/kg bahan. Penggunaaan melebihi angka maksimum tersebut bisa menyebabkan migren, kelelahan, dan kesulitan tidur.
9. Natrium metasulfat, dapat menyebabkan alergi pada kulit.
10. Asam sorbat.
Meskipun aman dalam konsentrasi tinggi, asam ini bisa membuat perlukaan di kulit. Batas maksimum penggunaan asam sorbat (mg/l) dalam makanan berturut-turut adalah sari buah 400; sari buah pekat 2100; squash 800; sirup 800; minuman bersoda 400.
D. Penyedap rasa dan aroma
Penyedap rasa yang paling sering digunakan oleh masyarakat pada umumnya adalah mono-natrium dan monosodium glutamate (vetsin). Namun, jenis penyedap ini pula lah yang memiliki dampak yang cukup serius bagi kesehatan tubuh, yaitu :
1.      Kelainan hati
2.      Trauma
3.      Hipertensi
4.      Stress
5.      Demam tinggi
6.      Mempercepat proses penuaan
7.      Alergi kulit
8.      Mual
9.      Muntah
10.  Migren
11.  Asma
12.  Ketidakmampuan belajar
13.  Depresi
e. Anti-oksidan
Penggunaan BHA dan BHT dapat menyebabkan kelainan kromosom pada orang yang alergi terhadap aspirin.
Selain itu, penggunaan BHA jug adapt menyebabkan penyakit hati dan memicu kanker.
 

daftar rujukan :


http://sayapm.blogspot.com/2012/04/pengaruh-zat-adiktif-bagi-kesehatan.html